Jumat, 22 Mei 2015

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Manfaat
Musik boleh jadi masuk dalam kategori hobi anda, entah sekadar menjadi penikmat ataupun pemain alat musik. Namun, siapa sangka mendengarkan musik yang biasa dilakukan sebagai pengisi waktu luang atau sembari melakukan kegiatan lain itu punya banyak manfaat. Berikut saya sharing di sini manfaat music dalam kehidupan kita.
Selain sebagai ungkapan kebahagiaan, sudah sejak lama, musik memang menjadi salah satu senjata untuk menenangkan diri. Bahkan, mampu membantu tubuh untuk mencapai relaksasi optimal yang mendorong kebugaran tubuh.
Bagi perempuan hamil, menyanyikan lagu pada janin setiap malam selama 20-30 menit dipercaya dapat memberi kenyamanan tersendiri, baik bagi sang ibu maupun jabang bayi. Dan menurut sebuah penelitian, musik klasik jika diperdengarkan pada perut ibu hamil di usia trimester ketiga, dipercaya akan merangsang otak bayi menjadi cerdas.
Sementara itu, mendengarkan musik favorit selama lima menit saja pun mampu memberi ketenangan tersendiri untuk tubuh dan pikiran. Musik dapat mengubah mood buruk anda menjadi mood baik. Dan juga sebagai obat penawar ketika stress melanda anda. Salah satunya, bagi anda yang tinggal di kota metropolitan selalu terjebak macet dijalanan, hal yang paling menghibur diri adalah dengan mendengarkan musik. Tak heran, jika banyak orang yang tetap memasang musiknya keras-keras pada saat bekerja atau menjadi menu wajib saat pulang kerja dengan menggunakan MP3 ataupun radio.
Mendengarkan musik pun selalu menjadi cara untuk mengatasi insomnia, agar tubuh lebih mampu relaksasi hingga akhirnya tertidur. Tentu saja, dengan musik-musik yang menenangkan dan relaks, sehingga denyut jantung juga lebih lambat, napas teratur, serta seluruh otot juga mengendur. Sebaliknya, hindari musik yang bertempo cepat atau dengan instrument bas dan perkusi yang terlalu dominan, karena hal ini justru akan membuat jantung berdetak lebih cepat. Lagu seperti ini lebih cocok untuk membuat tubuh lebih berenergi dan bersemangat.
Bagi pasangan yang sedang bertengkarpun, musik bisa menjadi solusi. Dengan mendengarkan musik kesayangan atau yang memiliki kenangan bersama pasangan. Hal ini akan segera mengubah mood ataupun suasana hubungan secara efektif, sehingga akhirnya masalah bisa segera terselesaikan dan kembali berbaikan.
Tak hanya mendengarkan, bersenandung pun menjadi media untuk menghadirkan ketenangan dalam diri dan mengusir rasa tegang dan gugup. Cara ini banyak digunakan untuk bermeditasi, sembari mengatur napas selama 2-3 menit.
Dalam kehidupan ini, Musik bagaikan soundtrack drama yang anda perankan. Sekadar hobi, sebentuk hiburan atau bahkan pelaku musik yang serius, sah sah saja. Nikmati musik dalam keseharian anda dan resapi setiap manfaatnya untuk keceriaan hari anda.

selain itu music juga memiliki manfaat bagi kehidupan  anda yaitu sebagai berikut :

Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai pemeran cerita kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk memberdayakan dan memaknai hidup. Mendengarkan musik, menghayati dan menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman. Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif pada kondisi fisik dan psikis manusia, termasuk  saya dan kita. Lalu apakah manfaat musik yang sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari?
Musik mengalami masa keemasan dalam sejarah peradaban Islam. Dari berbagai literatur yang saya baca, tokoh-tokoh seperti Al – Kindi dan Al – Farabi merupakan ilmuwan yang mengembangkan musik sebagai terapi. Pada abad ke- 9, Al – Kindi sudah mencoba menerapkan pengobatan dengan musik kepada seorang anak yang lumpuh total. Selanjutnya, pemanfaatan musik sebagai terapi berkembang pesat di era kejayaan Turki Usmani. Pengembangan terapi musik ini terus berlanjut hingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Efek musik begitu signifikan dalam upaya menyembuhkan, menyehatkan dan mencerdaskan pribadi manusia. Oleh karena itu, manfaat musik dalam kehidupan begitu simultan dengan aspek kesehatan fisik, psikologis dan kecerdasan manusia, terutama yang dikembangkan melalui terapi musik.
Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan penggunaannya sebagai terapi.
Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.
Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.
Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan. Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis bahkan bahagia.
Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antarmanusia karena musik merupakan bahasa universal yang mampu memadukan perbedaan, menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah sering kali mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa. Dalam kehidupan nyata sehari-hari pun, musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang yang kita cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan kemarahan.
Berkaitan dengan manfaat musik tersebut,  jenis-jenis musik juga sangat mempengaruhi manfaat yang dirasakan setiap orang, khususnya bagi yang menjalani terapi musik. Bagi saya, mendengarkan atau bermain musik sendiri, sebenarnya bisa menjadi terapi, terutama ketika saya mengalami kejenuhan, bosan, bad mood alias bete. Musik bisa memunculkan kembali semangat dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna. Dengan musik, kita tidak saja mampu menghayati dan meresapi alunan nadanya, tetapi juga mampu memahami diri dan orang lain di sekitar kita, serta menghayati esensi hidup yang sebenarnya.

Pandangan Penulis
Menurutku semua yang jkita dengar,lihat,dan rasakan adalah sebuah nada . Dari setiap kejadian yang kita alami itu semua bisa dijadikan sebuah lagu. Nah, kan kita sering banget ngerasa bete dan males kalau belajar . Makanya kita bisa jadikan musik sebagi teman ketika belajar .Kesempatan sekarang saya mau ngasih tau lagu-lagu yang enak dan easy lisetening menurut aku pribadi . Lagu favorite sih bisa ubah-ubah makanya buat saat ini aku bakal share lagu yang saat ini aku sering dengerin.

1. Myley Cyrus - We Can't Stop check it here!
2. Taylor Swift - Shake it off check it here!
3. Demi Lovato - Let it Go check it here!
4. Avril Lavigne - I Will Be check it here!
5. iKon - Climax check it here!
6. EXO- My Answer is You check it here!
7. F(x) - Beautiful Goodbye check it here!
8. Red Velvet - Ice Cream Cake check it here!
9. Michael Jackson - You Are not Alone check it here!
10. Michael Jackson - Heal The World check it here!

Koloid? Sistem Koloid?
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall . Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu,agar-agar serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari.Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya. Biar lebih lenkap nya yuk cek video dibawah ini ! :)
 

cr : wikipedia , youtube

Jumat, 08 Mei 2015

Tutorial Membuat Blog di Gmail.com

Dizaman yang canggih ini siapa yang ga mau ikut Famous? Salah satu cara biar kamu terkenal adalah dengan mempunyai beebrapa akun sosmed yang terkenal seperti Instagram , Facebook , twitter. Syarat kamu untuk bisa mempunyai aplikasi-aplikasi tersebut adalah mempunyai akun e-mail baik Yahoo maupun Google dan yang lainnya . Menurut saya pribadi sih paling gampang ya lewat Gmail. Nah kali ini saya mau memberi tahu cara membuat akun Gmail . 

Yuk, langusng aja yang mau tau info lengkapnya  klik disini

Jumat, 20 Februari 2015



Titrasi Asam Basa (netralisasi)


titrasi asam basaTITRASI ASAM BASA

  1. Prinsip Dasar

Titrasi netralisasi adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatu asam dengan basa
H3O+ + OH- ⇔ 2 H2O
Dalam titrasi ini berlaku hubungan :
jumlah ekivalen asam (H3O+) sama dengan jumlah ekivalen basa (OH-).
Larutan baku yang digunakan pada titrasi netralisasi adalah asam kuat atau basa kuat, karena zat-zat tersebut bereaksi lebih sempurna dengan analit dibandingkan dengan jika dipakai asam atau basa yang lebih lemah. Larutan baku asam dapat dibuat dari HCl, H2SO4 atau HClO4, sedangkan larutan baku basa dibuat dari NaOH atau KOH. Larutan baku primer adalah larutan yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan perhitungan langsung dari berat zat yang mempunyai kemurnian tinggi, stabil dan bobot ekivalen tinggi kemudian dilarutkan sampai volume tertentu. Sedangkan larutan baku sekunder, konsentrasinya harus ditentukan terlebih dahulu dengan pembakuan/standarisasi terhadap baku primer.
Contoh:
Baku primer              : Na2CO3, Na2B4O7, Kalium Hidrogen Ptalat (KHP), H2C2O4
Baku sekunder         : HCl, H2SO4, NaOH, KOH
Titrasi netralisasi dapat berlangsung antara asam kuat dengan basa kuat; asam/basa lemah dengan basa/asam kuat seperti:
NH4OH + H3O+ ⇔ NH4+ + 2H2O                 (basa lemah dengan asam kuat)
CH3COOH + OH- ⇔ CH3COO- + H2O      (asam lemah dengan basa kuat)
CH3COO- + H3O+ ⇔ CH3COOH + H2O    (garam dengan asam kuat)
NH4+ + OH- ⇔ NH3 + H2O                           (garam dengan asam kuat)
Kedua contoh terakhir di atas menggambarkan titrasi garam monofungsional. Garam-garam tersebut dalam air mengalami hidrolisis menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa. Apakah garam-garam ini dititrasi dengan asam atau basa bergantung pada nilai Ka dan Kb. Bila nilai Ka>Kb (larutan lebih bersifat asam), maka garam tersebut dapat dititrasi dengan basa, bila sebaliknya (Ka<Kb), garam tersebut dapat dititrasi dengan asam. Titik ekivalen dicapai pada pH larutan CH3COOH atau NH4OH.
Asam-asam poliprotik/polifungsional (H3PO4, H3AsO4) bila dititrasi dengan basa kuat dapat mempunyai titik ekivalen lebih dari satu.
H3PO4 + NaOH –> NaH2PO4 + H2O                       (Titik Ekivalen  I)
NaH2PO4 + NaOH –> Na2HPO4 + H2O                 (Titik Ekivalen II)
Titik ekivalen pertama ditentukan oleh pH larutan NaH2PO4/NaH2AsO4 dan titik ekivalen kedua oleh pH larutan Na2HPO4/Na2HAsO4. Garam-garam tersebut karena dapat terhidrolisis menjadi asam dan basa maka untuk:
Titik Ekivalen  pertama        : [H3O+] = √K1K2
Titik Ekivalen  kedua           : [H3O+] = √K2K3
Untuk garam-garam amfoter seperti NaHCO3, NaH2PO4, Na2HPO4 sifat larutannya ditentukan oleh nilai Ka dan Kb. Besarnya nilai Ka dan Kb menentukan apakah garam-garam tersebut sebaiknya dititrasi dengan asam atau basa. Bila nilai Ka>Kb maka sebaiknya garam tersebut dititrasi dengan basa kuat atau sebaliknya dengan asam kuat.
Seperti halnya asam-asam polifungsional, titrasi garam-garam seperti Na2CO3 dan Na3PO4 mempunyai titik ekivalen lebih dari satu. Garam tersebut dalam larutan bersifat basa sehingga dapat dititrasi dengan asam. Contoh:
CO32- + H3O+ ⇔ HCO3- + H2O
HCO3- + H3O+ ⇔ H2CO3 + H2O
Titik ekivalen pertama ditentukan oleh pH larutan NaHCO3 dan titik ekivalen kedua oleh pH larutan H2CO3

Titik akhir titrasi dan pemilihan indikator

Titik akhir titrasi ditentukan dengan memilih indikator yang warnanya berubah sekitar titik ekivalen. Misalnya pada titrasi larutan garam Na2CO3 dengan larutan HCl, titik ekivalen pertama terjadi pada [H3O+] = √K1K2 nilai pH sekitar 8,35. Jadi indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein (8,1 – 10) yang berubah dari merah menjadi tidak berwarna. Pada titik ekivalen kedua, [H3O+] = √Ka1 nilai pH = 3,17; dan indikator yang sesuai adalah jingga metil. Dengan indikator ini perubahan warna yang diamati kurang tajam. Untuk memperbaiki pengamatan pada titik ekivalen ini, larutan dapat dididihkan terlebih dahulu, sehingga gas CO2 keluar dan sifat larutan ditentukan oleh garam NaCl yang tertinggal. Kelebihan asam dititrasi dengan larutan baku basa, dengan demikian dapat digunakan indikator metil jingga.
Pada pemilihan indikator harus diperhitungkan pula zat apa yang digunakan sebagai titran (yang diisikan dalam buret). Misalnya pada titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH. Jika larutan HCl dipakai sebagai titran, larutan analit bersifat basa, maka indikator fenolftalein yang ditambahkan pada analit berwarna merah. Hilangnya warna merah indikator terjadi pada pH 8,1; sedangkan titik ekivalen titrasi terdapat pada pH 7,0. Jadi hilangnya warna merah terjadi sebelum titik ekivalen tercapai. Karena itu sebaiknya dipakai indikator dengan trayek perubahan warna pada sebelum atau sekitar pH 7,0.

B. Percobaan I

  1. Tujuan percobaan:

  • Dapat menyiapkan larutan asam, membakukannya dan mengaplikasikannya untuk menentukan kadar suatu zat.
  • Dapat merancang prosedur penentuan kadar basa/garam
  1. Bahan:

  • HCl(p)
  • Na2B4O7 padat
  • Na2CO3 padat
  • Campuran larutan NaOH + Na2CO3, Na2CO3 + NaHCO3, Na2CO3
  • Indikator

  1. Cara kerja


  • Penyiapan larutan

1) Pembuatan larutan HCl yang normalitasnya kira-kira 0,1 N
  1. Sediakan labu ukur 250 mL, isilah dengan 150 mL air suling.
  2. Dengan menggunakan sebuah gelas ukur, ambil HCl pekat (kadar kira-kira 37%) sebanyak lebih kurang 2,5 mL dan masukkan ke dalam labu ukur tersebut.
  3. Tambahkan air suling sampai tepat tanda batas.
Peringatan:
Pada pengenceran asam pekat, asam harus ditambahkan ke dalam air, jangan sebaliknya.
2) Pembuatan larutan boraks 0,1 N
  1. Berat ekivalen Na2B4O7.10 H2O = 190,72. Timbanglah dengan teliti 1,9072 gram boraks pada sebuah botol timbang.
  2. Kemudian pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL.
  3. Larutkan dengan air suling sampai tepat tanda batas.
3) Pembakuan larutan HCl dengan larutan boraks 0,1 N
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan HCl yang akan dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan HCl.
  2. Pipet 25 mL larutan boraks 0,1 N dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  3. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator metil merah.
  4. Titrasi larutan ini dengan larutan HCl dari buret sampai larutan berubah warna menjadi merah muda.
  5. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah normalitas larutan HCl.
  • Aplikasi

1) Penentuan kadar karbonat (Na2CO3)
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan HCl yang telah dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan HCl.
  2. Encerkan sampel yang didapat pada labu ukur 100 mL sampai tanda batas dengan air suling.
  3. Pipet 25 mL larutan sampel dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  4. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator fenolftalein.
  5. Titrasi larutan ini dengan larutan HCl dari buret sampai larutan berubah warna menjadi merah muda.
  6. Catat volume HCl yang dibutuhkan (V1).
  7. Kemudian tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator metil jingga.
  8. Titrasi larutan ini dengan larutan HCl dari buret sampai larutan berubah warna.
  9. Catat volume HCl yang dibutuhkan (V2).
  10. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah kadar masing-masing senyawa yang terdapat dalam campuran.
     2) Penentuan kadar campuran karbonat
Lakukan percobaan yang sama dengan penentuan kadar karbonat untuk sampel campuran karbonat yang Anda terima.
  • Perhitungan:

Normalitas larutan HCl =
Campuran karbonat:
Bila     V1 = V2 maka senyawa yang terdapat adalah Na2CO3
V1 > V2 maka senyawa yang terdapat adalah NaOH dan Na2CO3
V1 < V2 maka senyawa yang terdapat adalah Na2CO3 dan NaHCO3
 


Contoh soal kimiastudycenter 
Data hasil percobaan:



Perkirakan konsentrasi larutan HCl tersebut berdasarkan data percobaan siswa di atas!

C. Percobaan II

1. Tujuan Percobaan

  • Dapat menyiapkan larutan basa, membakukannya dan mengaplikasikannya untuk penentuan kadar suatu zat.
  • Dapat merancang prosedur penentuan asam/garam
 2. Bahan
  • NaOH
  • KHP padat
  • Larutan H3PO4, H3PO4 + NaH2PO4, HCl + H3PO4

3.  Cara Kerja

  •  Penyiapan larutan

1) Pembuatan larutan baku NaOH yang normalitasnya kira-kira 0,1 N
Timbang dengan tepat 4,0077 gram NaOH dalam sebuah botol timbang dan larutkan dengan air suling dalam labu ukur 1 L dan tepatkan sampai tanda batas.
2) Pembuatan larutan KHP (Kalium Hidrogen Pthalat) 0,1 N
  1. Berat ekivalen KHP = 204,22 . Timbanglah dengan teliti 2,0422 gram KHP pada sebuah botol timbang.
  2. Kemudian pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL.
  3. Larutkan dengan air suling sampai tepat tanda batas.
3) Pembakuan larutan NaOH dengan larutan KHP 0,1 N
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan NaOH yang akan dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan NaOH.
  2. Pipet 25 mL larutan KHP 0,1 N dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  3. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator fenolftalein.
  4. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH dari buret sampai larutan berubah warna menjadi merah muda.
  5. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah normalitas larutan NaOH.
  • Aplikasi

1) Penentuan kadar asam fosfat
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan NaOH 0,1 N yang telah dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan NaOH.
  2. Encerkan sampel yang didapat pada labu ukur 100 mL sampai tanda batas dengan air suling.
  3. Pipet 25 mL larutan sampel dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  4. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator metil jingga.
  5. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH dari buret sampai larutan berubah warna menjadi jingga.
  6. Catat volume NaOH yang dibutuhkan (V1).
  7. Kemudian tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator fenolftalein.
  8. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH dari buret sampai larutan berubah warna.
  9. Catat volume NaOH yang dibutuhkan (V2).
  10. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah kadar masing-masing senyawa yang terdapat dalam campuran.
2) Penentuan kadar campuran fosfat
Lakukan percobaan yang sama dengan penentuan kadar asam fosfat untuk sampel campuran fosfat yang Anda terima.
  1. Perhitungan

Normalitas larutan NaOH =
Campuran fosfat:
Bila     V1 = V2 maka senyawa yang terdapat adalah H3PO4
V1 > V2 maka senyawa yang terdapat adalah HCl dan H3PO4
V1 < V2 maka senyawa yang terdapat adalah H3PO4 dan NaH2PO4

Titrasi netralisasi (Ref.1)
RELATED POST



Pembahasan
Untuk data awal, tentukan volume NaOH yang diteteskan, percobaan dilakukan dua kali, jadi jumlahkan kemudian bagi dua, kalau tiga kali ya dibagi tiga:



Jumlah mol NaOH yang digunakan, kalikan volume dengan molaritasnya



Berikutnya ke Penentuan molaritas dari  HCl, diberikan dua cara,
**Cara Pertama>>>>
Tentukan mol HCl nya berdasarkan reaksi asam basa berikut



Menentukan konsentrasi HCl, bagi mol HCl dengan volumnya



***Cara Kedua>>>>>>>>>>>>
Menggunakan rumus yang sering digunakan dalam soal titrasi



dimana
V = volume
M = molaritas
n = valensi

Data yang diperlukan
VHCl = 25 mL
MHCl = ....?
nHCl = 1
VNaOH = 15 mL
MNaOH  = 0,2 M
nNaOH = 1

Sehingga molaritas HCl



Soal No. 2
Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.



Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah...
A. 0,070 M
B. 0,075 M
C. 0,080 M
D. 0,133 M
E. 0,143 M
(un kim 011)

Pembahasan
Menentukan mol NaOH 0,1 M
mol = 15 x 0,1 = 1,5 mol

Menentukan mol HCl



mol HCl adalah 1,5 mmol

Menentukan konsentrasi HCl



M HCl = mol/volume = 1,5 mmol / 20 mL = 0,075 M

Soal No. 3
Berikut diberikan sebuah kurva titrasi asam basa hasil percobaan untuk menentukan konsentrasi larutan NaOH 20 mL.



Jika asam yang digunakan untuk titrasi adalah HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi larutan NaOH yang dititrasi!

Pembahasan
Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume HCl adalah 40 mL. Data selengkapnya:
VHCl = Va = 40 mL
MHCl = Ma = 0,1 M
nHCl = na = 1
VNaOH = Vb = 20 mL
MNaOH = Mb = .....?
nNaOH = nb = 1

Konsentrasi NaOH dengan demikian adalah



Soal No. 4
Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut!



Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 10 mL maka konsentrasi larutan basa LOH itu adalah...
A. 0,25 M
B. 0,125 M
C. 0,1 M
D. 0,075 M
E. 0,025 M
(un kimia 2012)

Pembahasan
Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume asam HX adalah 25 mL. Data yang diperlukan:
Asam HX
Va = 25 mL
Ma = 0,1 M
na = 1

Basa LOH
Vb = 10 mL
Mb = .....?
nb = 1

Konsentrasi LOH dengan demikian adalah


Soal No. 5
20 mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata diperlukan 30 mL larutan NaOH, maka kemolaran asam sulfat tersebut adalah....
A. 0,075 M
B. 0,10 M
C. 0,15 M
D. 0,20 M
E. 0,30 M

Pembahasan
Data:
Asam sulfat
volume V1 = 20 mL
valensi n1 = 2

NaOH
volume V2 = 30 mL
normalitas N2 = 0,1 N

Kemolaran asam sulfat M1 = ...?

Hubungan titrasi dengan molaritas dan normalitas larutan



Dengan menggabungkan dua rumus di atas:


Soal No. 6
Sebanyak V mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata diperlukan 2V mL larutan NaOH, tentukan kemolaran asam sulfat yang dititrasi!

Pembahasan
Data:
Asam sulfat
V1 = V
n = 2
M1 =.......

NaOH
V2 = 2V
N2 = 0,1

diperoleh:

Soal No. 7
Perhatikan grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat berikut!



20 mL CH3COOH dititrasi menggunakan larutan NaOH 0,05 M. Konsentrasi larutan CH3COOH dan pH larutan pada titik C berturut-turut adalah....
A. 0,05 M, pH = 7
B. 0,10 M, pH < 7
C. 0,10 M, pH = 7
D. 0,15 M, pH > 7
E. 0,15 M, pH = 7

Pembahasan
Titrasi asam lemah dengan basa kuat.

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Pada titik setara, titik C, larutan bersifat basa karena hidrolisis parsial dari garam yang terbentuk (CH3COONa). Sehingga pH > 7.

Konsentrasi larutan CH3COOH:
Dengan rumus titrasi asam basa:


dengan n1 = n2 = 1 diperoleh


Soal No. 8
Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M, diperoleh data:



Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah....(Mr NaOH = 40)
A. 20%
B. 25%
C. 40%
D. 62,5%
E. 75%
UN 2011 P54
Pembahasan
Data:
Volume HCl untuk titrasi:
V = (24 + 25 + 26) : 3 = 25 mL

Volume NaOH titrasi :
V = 20 mL

Konsentrasi NaOH:


Kadar NaOH:
M = 0,125 M
Mr = 40
V = 250 mL = 250 × 10−3 L
massa cuplikan = 2 gram


Soal No. 9
Perhatikan grafik titrasi asam basa berikut!



Pernyataan yang benar terkait gambar di atas adalah....
A. (1) titrasi asam kuat dengan basa kuat, (2) titrasi basa kuat dengan asam kuat
B. (1) titrasi basa kuat dengan asam kuat, (2) titrasi asam lemah dengan basa kuat
C. (1) titrasi asam kuat dengan basa kuat, (2) titrasi basa lemah dengan asam kuat
D. (1) titrasi asam lemah dengan basa kuat, (2) titrasi basa lemah dengan asam kuat
E. (1) titrasi basa kuat dengan asam kuat, (2) asam kuat dengan basa kuat

Pembahasan
Jawab D.
(1) titrasi asam lemah dengan basa kuat, pH titik ekivalen lebih besar dari 7.
(2) titrasi basa lemah dengan asam kuat, pH titik ekivalen lebih kecil dari 7.

Read more: http://kimiastudycenter.com/kimia-xi/38-titrasi-asam-basa#ixzz3SLbJ9ncF
http://bisakimia.com/2014/09/05/titrasi-asam-basa-netralisasi/

Jumat, 13 Februari 2015

HEWAN MOLLUSCA


A. Pengertian Mollusca


       Moluska berasal dari bahasa latin: molluscus yang artinya lunak. Moluska adalah hewan triploblastik slomata yang bertubuh lunak. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Beberapa Mollusca memiliki cangkang. Filum Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah Artropoda.
 

B. Ciri-Ciri Mollusca 


Ciri-Ciri:
1. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca bervariasi.
2. Bertubuh lunak dan tidak beruas-ruas.
3. Hewan triplobastik selomata.
4. Tidak mempunyai tulang belakang
5. Hidup di air dan di darat
6 Memiliki cincin syaraf yang merupakan sistem syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi).
9. Hewan Heterotof
10. Bereproduksi secar seksual
11. Struktur tubuhnya simetri bilateral
12. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral.

C. Struktur Tubuh Mollusca


Mollusca terdiri dari 3 bagian:

1. Kaki

Kaki berfungsi untuk bergerak. Sebagian Mollusca kaki telah berubah menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

2. Massa Viseral

Di dalam Massa Viseral terdapat organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa Viseral dilindungi oleh mantel.

3. Mantel

Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel membentuk rongga mantel, yang isinya adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.

       Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf yang mengelilingi esofagus. Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

D. Klasifikasi Mollusca


1. Amphineura

       Amphineura merupakan jenis Mollusca yang masih primitif. Amphineura memiliki tubuh simteri bilateral. Memiliki beberapa insang di dalam rongga mantelnya. Hidup di sekitar panta. Contoh: Chiton.
Chiton
Chiton

2. Scaphopoda

       Scaphopoda hidup di laut atu di pantai, memiliki cangkang yang tajam, berbentuk seperti terompet, memiliki kaki kecil, di kepalanya terdapat beberapa tentakel, dan tidak memiliki insang. Contoh: Dentalium Vulgare.
Dentalium Vulgare
Dentalium Vulgare

3. Gastropoda

       Gastropoda adalah hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki. Hidupnya di darat, air tawar, maupun di laut. Umumnya Gastropoda memiliki cangkang. Contoh: Siput.
Siput
Siput

4. Cephalopoda

       Cephalopoda menggunakan kepalanya sebagai alat gerak. Mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau tanpa keduanya. Tubuhnya simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Contoh: Cumi-Cumi
Cumi-cumi
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.

1. Alat Pernapasan Manusia

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

1.1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.

1.2. Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

1.3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
  1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
  2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
    dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
  3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

1.5. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

1.6. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

1.7. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.

2. Proses Pernapasan Manusia

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
  1. Udara masuk melalui lubang hidung
  2. melewati nasofaring
  3. melewati oral farink
  4. melewati glotis
  5. masuk ke trakea
  6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
  7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
  8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)

3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia

Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
  1. Hidung
  2. Rongga hidung
  3. Concha
  4. Langit-langit lunak
  5. Pharink
  6. Larink
  7. Trakea
  8. Rongga pleura
  9. Paru-paru kanan
  10. Paru-paru kiri
  11. Tulang rusuk
  12. Otot intercosta
  13. Diafragma

4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

4.1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

4.2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,  penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.

5.1. Asma

Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya  seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga  dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

5.2. Bronkhitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:

5.3. Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.

5.4. Flu burung

Flu burung atau  avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.

5.5. Flu babi (Swine influenza)

Flu babi  adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang  babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

5.6. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

5.7. Faringitis

Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh  lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

5.8. TBC

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

5.9. Emfisema

Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
  • Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
  • Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

5.10. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.

5.11. Pneumonia

Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

SOAL PILIHAN GANDA BAB 7 ( SISTEM PERNAPASAN )
  1. UN Tahun 2012
Karbon dioksida dan asam sianida yang dihasilkan dari mesin-mesin kendaraan bermotor dapat menyebabkan penyakit asfiksi, yaitu ...
a.      Infeksi pada dinding-dinding alveolus
b.      Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan
c.       Terganggunya pertukaran O2 dan CO2 di alveolus
d.      Paru-paru kehilangan elastisitasnya
e.      Terjadinya penyempitan di saluran pernapasan
  1. Perbedaan antara pernapasan eksternal dengan pernapasan internal adalah ....
a.      Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di sel-sel tubuh
b.       Pernapasan eksternal terjadi pada sel tubuh, pernapasan internal terjadi di paru-paru
c.       Pernapasan eksternal ialah pertukaran O2 dan CO2 di arteri, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di vena
d.      Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di dalam pembuluh darah, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di paruparu
e.       Pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut, pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru
  1.  Sistem yang berhubungan langsung dengan system pernapasan adalah sistem ....
a.      Pencernaan
b.    Ekskresi
c.    Sirkulasi
d.    Otot
e.    Regulasi
  1. Sewaktu mengeluarkan napas, otot tulang rusuk berelaksasi, tulang dada turun sehingga rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar dan udara keluar dari paru-paru. Pernapasan ini disebut ....
                  a.    Pernapasan dalam
      b.    Pernapasan luar dan dalam
                  c.     Pernapasan seluler
                   d.    Pernapasan perut
                  e.    Pernapasan dada
  1. UN tahun 2012
Enfisema adalah gangguan pada jaringan paru-paru yang kehilangan elastisitasnya . apa yang akan terjadi apabila gangguan ini terus berlangsung ?
a.      Proses pengikatan O2 didalam darah terganggu karena kadr Hb berkurang
b.      Proses inspirasi dan ekspirasi terganggu sehingga beban pernapasan meningkat
c.       Tidak terjadi proses pertukaran O2 dan CO2 di alveolus
d.      Proses penyampaian oksigen ke dalam sel-sel tubuh meningkat
e.      Bronkus akan mengalami penyempitan sehingga proses pernapasan terganggu
  1. Bagian otak yang berfungsi mengatur pernapasan adalah ....
a.      Pons varoli
b.      Saraf sumsum tulang belakang
c.       Medula oblongata
d.      Sistem saraf
e.      Medula oblongata dan pons varoli
  1. Struktur organ pernapasan yang merupakan percabangan saluran menuju paru-paru kanan dan kiri adalah ....
a.      Bronkus                       d. Trakea
b.      Bronkiolus                   e. Faring
c.       Alveoli
  1. Pada serangga, pertukaran udara di sistem trakea bermuara di ....
a.      Alveolus                       d. Stigma
b.      Bronkiolus                   e. Kulitnya
c.       Trakealus
  1. Perhatikan gambar berikut.
     1


 
            2                                        3
                                    4            5
Pada ikan, oksigen untuk bernapas didapatkan dari air, oksigen yang terkandung dalam air akan disaring oleh bagian nomor ....
a.      1                      d. 4
b.      2                      e. 5
c.       3
  1. Sistem pernapasan pada manusia disusun oleh beberapa organ, bagian yang paling efektif untuk terjadi difusi oksigen dan karbon dioksida
adalah ....
a.      Rongga hidung                        d. Alveolus
b.      Laring                                       e. Trakeolus
c.       Pleura
Untuk soal nomor 11 hingga nomor 12, perhatikan daftar alat-alat pernapasan berikut.
1. Pulmo                4. Trakea
2. Alveolus             5. Bronkus
3. Bronkiolus
  1. Bagian yang terdapat dalam paru-paru adalah ....
    1. 1 dan 2            d. 3 dan 4
b.      2 dan 3                        e. 4 dan 5
c.       1 dan 3
  1. Urutan masuknya udara ke paru-paru adalah ....
    1. 4 - 5 - 3 - 2                  d. 4 - 5 - 2 - 1
b.      4 - 3 - 5 - 2                  e. 5 - 3 - 2 - 1
c.       1 - 2 - 3 - 4
  1. Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh Coronavirus adalah ....
    1. Faringitis                     d. Asma
    2. Bronchitis                    e. Emfisema
    3. SARS
  1. Kelainan berupa pembengkakan pada rongga hidung disebut ....
    1. Asam                           d. Bronkitis
b.      Sinusitis                                   e. Difteri
c.       Emfisema
  1. Alat yang berfungsi untuk mengetahui keadaan saluran pernapasan secara rinci tanpa melakukan operasi adalah ....
    1. PSA (pulmonary sound analyzer)
    2. Stetoskop
    3. Robot RONAF
    4. Tabung oksigen
    5. Bronkoskop
  2. Bagian sistem pernapasan yang berperan dalam pertukaran gas adalah ....
    1. Laring                          d. trakea
    2. Bronki                          e. faring
    3. Alveoli
  3. Bagaimana oksigen diangkut dalam darah?
    1. Terlarut dalam plasma
    2. Terikat pada hemoglobin
    3. Dalam bentuk CO2
    4. Sebagai bikarbonat
    5. Terlarut dalam air
  4. Pada sistem pernapasan burung terdapat kantung udara. Pada waktu burung menarik napas, udaraakan mengalir melalui ....
    1. Hidung, trakea, paru-paru, kantung udara
    2. Hidung, trakea, kantung udara, paru-paru
    3. Hidung, kantung udara, paru-paru, trakea
    4. Hidung, kantung udara, trakea, paru-paru
    5. Hidung, paru-paru, trakea, kantung udara
  5. Hewan yang menggunakan sistem trakea sebagai sistem pernapasannya adalah ....
    1. Mollusca                     d. Siput
    2. Insecta                         e. Ikan
    3. Cacing
  6. Pasangan berikut yang tidak benar adalah ....
    1. Ikan bernapas dengan insang
    2. Burung bernapas dengan sistem parabronkus
    3. Mammalia bernapas dengan paru-paru
    4. Ular bernapas dengan kulit yang lembap
    5. Insecta bernapas dengan sistem trakea
KUNCI JAWABAN :

BAB 7 ( SISTEM PERNAFASAN )
1.       B ( Hal 16, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
2.       A ( Hal 9-10, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
3.       A ( Hal 5, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
4.       D ( Hal 10, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
5.       B ( Hal 17, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
6.       C ( Hal 122, Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI )
7.       A ( Hal 8, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
8.       C ( Hal 24, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
9.       D ( Hal 25, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
10.   D ( Hal 123, Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI )
11.   B ( Hal 8-9, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
12.   A ( Hal 7-8, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
13.   C ( Hal 126, Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI )
14.   E ( Hal 126, Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI )
15.   E ( Hal 126, Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI )
16.   C ( Hal 13-16, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
17.   B ( Hal 14, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
18.   A ( Hal 29-31, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
19.   B ( Hal 24, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
20.   B ( Hal 29-31, Khazanah Pengetahuan Biologi 2B )
SUMBER : BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK

Artikel bermanfaat lainnya:

  1. Sistem ekskresi pada manusia

Sumber:
1. Sistem Pernapasan pada Manusia (wandylee.wordpress.com)
2. Sistem Pernafasan pada Manusia (gurungeblog.wordpress.com)
3. Organ-Organ Pernapasan pada Manusia (biosejati.wordpress.com)
4. Sistem pernapasan (id.wikipedia.org)
5. Sistem Respirasi Pada Manusia (bebas.vlsm.org)
6. Sistem Pernafasan pada Manusia (wildanrahmatullah.com)
7. Sistem Pernafasan Manusia (catatan-ngajar.blogspot.com)
8. Penjelasan Mengenai Sistem pernapasan (http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/sistem-pernapasan-pada-manusia-artikel.html)